rss
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

Thursday, October 23, 2008

Jodohkan Burger Dengan Singkong

Velly Kristanti Jodohkan Burger Dengan Singkong
Melangit di langitperempuan pada 23 Oktober 2008




Menjamurnya kedai-kedai luar negeri dan maraknya pengunjung di setiap outlet tersebut, membuat Velly Kristanti (32) melihat peluang sukses di bisnis ini. Diawali dengan promosi melalui internet dan website, alumnus Sastra Belanda Universitas Indonesia ini sejak 2006 hingga awal 2008 berhasil membuka 47 kedai burger dengan merek Klenger Burger (KB) melalui sistem waralaba.

“Saya ingin membuktikan bahwa anak negeri juga kreatif menciptakan penganan yang tidak kalah dengan buatan luar,” tukas ibu dua anak yang menggambarkan burgernya sebagai western made eastern. Nama Klenger sengaja ia gunakan untuk mencerminkan rasa burgernya yang sangat lokal. Meskipun burger yang dijajakan tetap berpenampilan burger asal Amerika, namun rasanya ia sesuaikan dengan lidah Indonesia.

Membuat burger yang inovatif dan mix and match antara selera lokal dan modern merupakan salah satu keunggulan yang ditawarkan KB, “Selain burger, kami juga punya Pizza Kriuk, yaitu pizza yang dipadupadankan dengan makanan lokal, contohnya pizza toping sate,” terangnya. Selain pizza, KB juga menyediakan Cassava, yaitu french fries yang bahan dasarnya dari singkong. “Kami kan anak singkong,” selorohnya.

Berawal dari Kegagalan

Sebelum KB berdiri pada Februari 2006, Velly lebih dulu melakukan berbagai promosi lewat internet dan website. Setelah melihat animo masyarakat yang cukup tinggi, barulah ia membuka outlet pertamanya, yaitu di Bintaro dan Bekasi. Pemilihan tempat di Bintaro, menurutnya didasari atas faktor kedekatan dengan rumah tinggalnya. Sedangkan di Bekasi, karena Velly sempat memiliki rumah makan Sunda di sana.

Sebelumnya, Velly memang pernah membuka restoran makanan tradisional Sunda. Sayangnya, bisnis ini macet di tengah jalan. Tapi kegagalan ini ia anggap sebagai tempaan dalam hidup dan senantiasa menjadikannya sebagai pelajaran berharga. “Tidak ada kegagalan yang tidak bisa kita pelajari,” tukasnya filosofis. Bahkan kegagalan dalam berbisnis adalah cambuk baginya untuk mengembangkan usaha yang lebih baik lagi.

Berbekal pengalaman dan kegagalan inilah, pada April 2006 ia dan suami, Gatut Cahyadi, resmi menjadi KB sebagai merk waralaba atau franchise. “Saya melihat bahwa untuk membangun usaha yang besar harus diperlukan sinergi yang kuat,” jelas pendiri sekaligus Direktur MarCom (perusahaan marketing KB) yang rajin memantau perkembangan franchise-franchise-nya. “Kalau dulu saya keliling bareng suami, tapi sekarang sudah ada tim yang bertugas untuk itu,” tambahnya.

Dengan bantuan tim NBD outlet, tim maintenance yang akan berkeliling ke outlet-outlet KB yang sudah berdiri, Velly memastikan bahwa outlet franchise-nya dipelihara dengan baik dan sesuai dengan standar KB. “Jika manajemen outlet ada yang tidak sesuai, kami akan mengambil alih outlet tersebut,” tegas Velly yang pernah mengambil dua outlet, di Cibubur dan Bintaro akibat tak sesuai standar. “Selain memelihara outlet, tim ini juga mengadakan training manajemen usaha untuk seluruh karyawan,” lanjutnya.



Kejelian untuk melihat dan memanfaatkan peluang yang ada, itulah kunci keberhasilan ibu dari Muhammad Rakha Abyan (6) dan Syafira Azzahra Chairunnisa (3,5) ini. “Kalau boleh mengutip Bob Sadino, peluang itu ada dari ujung kepala sampai ujung kaki,” ujar pengusaha yang sudah bekerja saat masih kuliah. “Saya satu-satunya di keluarga yang tinggal berjauhan dari orangtua,” jelas Velly yang tinggal Bekasi tapi kuliah di Depok. “Saat kos, saya bertemu dengan banyak anak rantau, dari mereka lah saya belajar hidup mandiri,” paparnya. (Rahmi/Teti-foto:dok pribadi/halohalo.co.id)

Sumber : http://www.langitperempuan.com/2008/10/velly-kristanti-jodohkan-burger-dengan-singkong/

Search

Popular Posts