Thursday, November 26, 2009
Harga Sebuah Kepercayaan
Informasi mengenai KINARYA ANAK NEGERI, kunjungi :
web :www.kinarya.co.id
blog : http://kinaryaanaknegeri.blogspot.com
atau join Facebooknya DISINI
Monday, November 9, 2009
Belajar Mandiri Dari Anak Rantau
Velly Kristanti; Belajar Mandiri Dari Anak Rantau
Monday, 9 November 2009
Monday, 9 November 2009
sumber : www.perempuan.com
Ada pepatah kuno mengatakan ‘belajarlah sampai negeri Cina’, hal itu mungkin yang mengilhami Velly Kristanti, direktur sekaligus pemiliki merk franchise Klenger Burger yang berkantor pusat di Jl. RC. Veteran, Bintaro ini. Untuk meraih segala yang diimpikan, ibu dua anak ini tak henti-hentinya belajar, baik pendidikan formal, non formal juga dari pengalaman-pengalaman hidupnya selama masih kuliah.
Velly yang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga pekerja ini memang sedikit ‘menyimpang dari pakem keluarganya yang semuanya adalah pegawai. Perempuan cantik kelahiran 26 Desember 1974 ini memang sempat bekerja di beberapa perusahaan dengan berbagai jabatan, namun itu semua ia tinggalkan dan memilih untuk membuka usaha sendiri yang memang sudah menjadi targetnya.
Keputusannya untuk membuka usaha memang berdasarkan banyak faktor, namum menurut perempuan berjilbab ini, saat itu faktor utama yang membuatnya beralih profesi adalah masalah ekonomi yang membelit kehidupannya. “Kebetulan saat itu keadaan ekonomi saya sedang berada di level bawah, sehingga saya dan suami harus mendapatkan penghasilan lain untuk bisa menutupi semua kebutuhan yang semakin membengkak,” ungkap alumnus Sastra Belanda Universitas Indonesia ini.
Pada tahun 2002, Velly dan suaminya memutuskan untuk membuka warung makan Sunda, namun karena usahanya itu dibarengi dengan bekerja sehingga pengelolaan rumah makan itu menjadi tidak fokus. Akibatnya, usahanya tersebut berjalan dengan tersendat-sendat bahkan bisa dikatakan jalan di tempat. “Yah karena disambi bekerja dan juga banyak cobaan, akhirnya rumah makan itu tutup, sehingga kami mencoba berbinis dengan teman-teman untuk mendapatkan penghasilan lebih,” tutur perempuan yang hobi menyanyi ini.
Seiring berjalannya waktu, Velly dan suami mencoba kembali membuka usaha baru dan tercetuslah untuk membuka restoran siap saji berupa burger dan sejenisnya. Keputusan itu ia ambil berdasarkan asumsi bahwa saat itu kecenderungan masyarakat dalam memilih menu siap saji semakin meningkat. “Waktu itu kami melihat bahwa masyarakat lebih senang memilih menu yang siap saji karena mereka memiliki keterbatasan waktu dalam beraktifitas, oleh sebab itulah kami memutuskan untuk membuka restoran siap saji ini,” tukas anak kedua dari empat bersaudara ini
Pada Februari 2006 akhirnya berdirilah kedai Klenger Burger. Ia sengaja memilih nama klenger, karena menurutnya nama itu memiliki ciri khas lokal. “Burger kami memang berbeda, walaupun berpenampilan burger asal Amerika, namun rasanya sangat Indonesia, jadi sangat cocok dengan lidah orang Indonesia,” cetus Velly berpromosi.
Saat ini Velly memang patut berbangga, karena dengan jerih payahnya selama ini, ia telah berhasil membuka tak kurang dari 47 kedai burger yang tersebar di kawasan Jabodetabek, Surabaya, Bandung dan Bali. Bahkan saat ini merk dagangnya tersebut telah di ‘incar’ sebuah retail besar asal Perancis untuk meramaikan produk dagangannya. Namun begitu ia mengaku bahwa keberhasilannya saat ini bukan berarti tanpa hambatan. “Hambatan itu pasti ada, tinggal bagaimana kesiapan mental kita dalam menyingkapi semua hambatan itu,” jelas Velly
Disinggung tentang disiplin ilmunya yang sangat jauh dengan profesinya saat ini, perempuan bertubuh mungil ini berpendapat bahwa ilmu tetaplah ilmu, yang sangat bermanfaat untuk kehidupannya. Ia juga mengaku banyak belajar tentang kemandirian dari anak-anak rantau. “Karena jauh dari orang tua, saat kuliah aku harus kos, dari situlah aku banyak mendapatkan ilmu tentang kemandirian dari teman-teman satu kos,” papar perempuan berdarah Sunda ini.
Sebagai seorang perempuan yang memiliki karir dan kesibukan, Velly mengaku tak kesulitan dalam mengatur waktunya untuk keluarga tercinta. Menurutnya keluarga haruslah tetap menjadi prioritas utama. ”Walau saya memiliki kesibukan yang luar biasa, tapi saya selalu menyempatkan diri untuk mengurus keluarga. Saya ibu dari dua anak, jadi saya harus tetap berada pada kodrat saya sebagai perempuan, istri dan ibu dari anak-anak saya,” ucap Velly
Itulah sebabnya Velly berpendapat bahwa sah-sah saja perempuan memiliki karir yang bagus dalam kehidupannya, karena memang saat ini waktu sepertinya telah membuka peluang buat perempuan untuk mengembangkan segala kemampuan. “Menurut saya ngga ada salahnya ya perempuan bisa semaju laki-laki, tapi ya harus diingat bahwa mereka (perempuan-red) punya kodrat dan jangan lupakan hal itu,” selorohnya dengan senyum mengembang
Seperti juga pendapat banyak orang tentang perempuan cantik, Velly juga berpendapat bahwa penilaian cantik sangat relatif dan tergantung dari siapa yang dinilainya dan siapa yang menilainya. “Tapi menurut saya cantik itu terkadang tak bisa dijabarkan dengan kata-kata, karena terkadang perempuan bisa terlihat cantik karena ia memiliki sesuatu yang kita tak bisa menerka apa yang bisa membuat perempuan tersebut terlihat cantik, entah itu dari fisiknya atau mungkin juga dari bathinnya,” pungkas Velly dengan kening yang berkerut.
Ada pepatah kuno mengatakan ‘belajarlah sampai negeri Cina’, hal itu mungkin yang mengilhami Velly Kristanti, direktur sekaligus pemiliki merk franchise Klenger Burger yang berkantor pusat di Jl. RC. Veteran, Bintaro ini. Untuk meraih segala yang diimpikan, ibu dua anak ini tak henti-hentinya belajar, baik pendidikan formal, non formal juga dari pengalaman-pengalaman hidupnya selama masih kuliah.
Velly yang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan keluarga pekerja ini memang sedikit ‘menyimpang dari pakem keluarganya yang semuanya adalah pegawai. Perempuan cantik kelahiran 26 Desember 1974 ini memang sempat bekerja di beberapa perusahaan dengan berbagai jabatan, namun itu semua ia tinggalkan dan memilih untuk membuka usaha sendiri yang memang sudah menjadi targetnya.
Keputusannya untuk membuka usaha memang berdasarkan banyak faktor, namum menurut perempuan berjilbab ini, saat itu faktor utama yang membuatnya beralih profesi adalah masalah ekonomi yang membelit kehidupannya. “Kebetulan saat itu keadaan ekonomi saya sedang berada di level bawah, sehingga saya dan suami harus mendapatkan penghasilan lain untuk bisa menutupi semua kebutuhan yang semakin membengkak,” ungkap alumnus Sastra Belanda Universitas Indonesia ini.
Pada tahun 2002, Velly dan suaminya memutuskan untuk membuka warung makan Sunda, namun karena usahanya itu dibarengi dengan bekerja sehingga pengelolaan rumah makan itu menjadi tidak fokus. Akibatnya, usahanya tersebut berjalan dengan tersendat-sendat bahkan bisa dikatakan jalan di tempat. “Yah karena disambi bekerja dan juga banyak cobaan, akhirnya rumah makan itu tutup, sehingga kami mencoba berbinis dengan teman-teman untuk mendapatkan penghasilan lebih,” tutur perempuan yang hobi menyanyi ini.
Seiring berjalannya waktu, Velly dan suami mencoba kembali membuka usaha baru dan tercetuslah untuk membuka restoran siap saji berupa burger dan sejenisnya. Keputusan itu ia ambil berdasarkan asumsi bahwa saat itu kecenderungan masyarakat dalam memilih menu siap saji semakin meningkat. “Waktu itu kami melihat bahwa masyarakat lebih senang memilih menu yang siap saji karena mereka memiliki keterbatasan waktu dalam beraktifitas, oleh sebab itulah kami memutuskan untuk membuka restoran siap saji ini,” tukas anak kedua dari empat bersaudara ini
Pada Februari 2006 akhirnya berdirilah kedai Klenger Burger. Ia sengaja memilih nama klenger, karena menurutnya nama itu memiliki ciri khas lokal. “Burger kami memang berbeda, walaupun berpenampilan burger asal Amerika, namun rasanya sangat Indonesia, jadi sangat cocok dengan lidah orang Indonesia,” cetus Velly berpromosi.
Saat ini Velly memang patut berbangga, karena dengan jerih payahnya selama ini, ia telah berhasil membuka tak kurang dari 47 kedai burger yang tersebar di kawasan Jabodetabek, Surabaya, Bandung dan Bali. Bahkan saat ini merk dagangnya tersebut telah di ‘incar’ sebuah retail besar asal Perancis untuk meramaikan produk dagangannya. Namun begitu ia mengaku bahwa keberhasilannya saat ini bukan berarti tanpa hambatan. “Hambatan itu pasti ada, tinggal bagaimana kesiapan mental kita dalam menyingkapi semua hambatan itu,” jelas Velly
Disinggung tentang disiplin ilmunya yang sangat jauh dengan profesinya saat ini, perempuan bertubuh mungil ini berpendapat bahwa ilmu tetaplah ilmu, yang sangat bermanfaat untuk kehidupannya. Ia juga mengaku banyak belajar tentang kemandirian dari anak-anak rantau. “Karena jauh dari orang tua, saat kuliah aku harus kos, dari situlah aku banyak mendapatkan ilmu tentang kemandirian dari teman-teman satu kos,” papar perempuan berdarah Sunda ini.
Sebagai seorang perempuan yang memiliki karir dan kesibukan, Velly mengaku tak kesulitan dalam mengatur waktunya untuk keluarga tercinta. Menurutnya keluarga haruslah tetap menjadi prioritas utama. ”Walau saya memiliki kesibukan yang luar biasa, tapi saya selalu menyempatkan diri untuk mengurus keluarga. Saya ibu dari dua anak, jadi saya harus tetap berada pada kodrat saya sebagai perempuan, istri dan ibu dari anak-anak saya,” ucap Velly
Itulah sebabnya Velly berpendapat bahwa sah-sah saja perempuan memiliki karir yang bagus dalam kehidupannya, karena memang saat ini waktu sepertinya telah membuka peluang buat perempuan untuk mengembangkan segala kemampuan. “Menurut saya ngga ada salahnya ya perempuan bisa semaju laki-laki, tapi ya harus diingat bahwa mereka (perempuan-red) punya kodrat dan jangan lupakan hal itu,” selorohnya dengan senyum mengembang
Seperti juga pendapat banyak orang tentang perempuan cantik, Velly juga berpendapat bahwa penilaian cantik sangat relatif dan tergantung dari siapa yang dinilainya dan siapa yang menilainya. “Tapi menurut saya cantik itu terkadang tak bisa dijabarkan dengan kata-kata, karena terkadang perempuan bisa terlihat cantik karena ia memiliki sesuatu yang kita tak bisa menerka apa yang bisa membuat perempuan tersebut terlihat cantik, entah itu dari fisiknya atau mungkin juga dari bathinnya,” pungkas Velly dengan kening yang berkerut.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Search
Popular Posts
-
Velly Kristanti: Sang Franchisor Bertangan Dingin Velly Kristanti (35) mengawali karirnya pada tahun 1996 sebagai seorang Senior Account Exe...
-
Klenger Burger, Kisah Sukses Pejuang Kuliner Indonesia Kamis, 06/05/2010 16:20 WIB Bagaimana bisa sebuah burger mengubah nasib Velly Kristan...
-
Velly Kristanti Pendiri Klenger Burger Bukan yang pertama, namun harus memberikan yang terbaik merupakan kewajiban pengusaha. Inilah strate...
-
[ Rabu, 26 Agustus 2009 ] Velly, Bos Klenger Burger, Pizza Kriuk, dan Clemots Modal Awal Pinjam Mantan Atasan Yang namanya usaha, tentunya p...
-
Velly Kristanti Jodohkan Burger Dengan Singkong Melangit di langitperempuan pada 23 Oktober 2008 Menjamurnya kedai-kedai luar negeri dan mar...
-
VELLY KRISTANTI: Ilmu yang Bermanfaat Dalam Kehidupan Adakah makanan yang siap disantap setiap saat? Ketika Anda sedang dalam perjalanan bi...
-
Velly Kristanti; Belajar Mandiri Dari Anak Rantau Monday, 9 November 2009 sumber : www.perempuan.com Ada pepatah kuno mengatakan ‘belajarlah...
-
Informasi mengenai KINARYA ANAK NEGERI, kunjungi : web : www.kinarya.co.id blog : http://kinaryaanaknegeri.blogspot.com atau join Facebookny...